Majalahparfum – Apakah parfum bisa expired? Jawabannya; Yes. Hanya saja, tidak ada literasi pasti yang menjadi tolak ukur sampai kapan sebenarnya parfum layak digunakan. Apakah parfum ada expirednya? Tentu saja ada. Semua produk kosmetik memiliki masa kedaluarsa sebagai patokan sampai kapan produk tersebut layak untuk digunakan terlepas dari ada atau tidak efek samping yang timbul setelah pemakaian.

Membahas usia parfum kita tidak bisa terlepas dari hal-hal yang mempengaruhi usia parfum pun hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan dalam menyimpan parfum.

Aging (penuaan) adalah sebuah proses yang tidak terpisahkan dalam parfum. Menua itu adalah kepastian. Karena parfum juga kan disimpan, tidak langsung dipakai habis. Jadi, pasti akan terjadi proses perubahan zat-zat kimiawi yang digunakan dalam pembuatan parfum itu sendiri.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa parfum yang biasa kita gunakan expired atau kedaluarsa? Yang paling mudah adalah dengan menggunakan indera penciuman kita sendiri yaitu hidung. Kalau baunya sudah nggak enak, sudah pasti parfumnya expired.

Kemudian kita dapat mengetahui bahwa parfum kita expired adalah dengan melihat perubahan pada warna cairan parfum. Lingkungan penyimpanan yang buruk serta penuaan bisa mengakibatkan cairan parfum berubah warna. Dalam hal ini biasanya menjadi semakin gelap.

Ada 4 hal yang sangat mempengaruhi masa kedaluarsa parfum yaitu; Cahaya, Oksigen, Temperatur dan, Kulit.

apakah parfum bisa expired
Mengetahui masa kedaluarsa parfum.

Hal-hal yang mempengaruhi masa kedaluarsa parfum

Berbicara tentang usia parfum maka tidak akan terlepas dari hal-hal yang mempengaruhi bagaimana proses degradasi terjadi dalam sebuah ikatan kimiawi parfum. Ya, kita sedang membicarakan banyak variabel. Untuk itu, perlu kita bahas secara komprehensif.

Level wewangian

Ini menjadi fundamental untuk mengukur usia parfum. Semakin tinggi level-nya maka semakin lama aroma dapat mempertahankan signature-nya. Sebelum menilai apa saja yang mempengaruhi usia parfum, ada baiknya kita ketahui lebih dulu tingkat wewangian tersebut. Eau De Cologne tentu tidak akan bertahan lebih lama daripada Eau De Parfum. Untuk lebih jelasnya, silahkan merujuk ke sini.

Paparan sinar matahari (Cahaya)

Hal umum yang biasanya mempengaruhi proses degradasi kualitas parfum secara eksternal adalah paparan sinar matahari. Ketika parfum terkena sinar matahari secara langsung, ia tidak akan langsung rusak, namun konsentrasi zat kimia yang terkandung dalam parfum akan mengalami reaksi berantai, biasanya akan didahului dengan perubahan warna. Lalu terjadilah intensitas aroma yang terus berkurang bahkan bisa hilang sama sekali.

Tak banyak yang mengetahui bahwa sinar matahari dengan intensitas sedang ternyata juga dapat mempercepat masa kedaluarsa parfum meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama.

Suhu

Suhu yang berlebihan akan mempengaruhi ikatan kimiawi parfum.  Secara bertahap, ia akan memicu siklus penurunan kualitas dan aroma. Terutama parfum dengan notes buah, green dan bunga. Terkecuali ada parfum yang dibuat dari alkohol murni khusus wewangian yang memang dibuat untuk penuaan (aging). Itupun hanya cocok disandingkan dengan minyak jenis tertentu yang juga dibuat untuk usia yang panjang (very long shelf life oil). Istilahnya Perfume Aging.

Oksigen

Paparan oksigen secara langsung sangat mempengaruhi kualitas parfum setelah dibuka. Oksigen akan mengakselerasi proses penuaan parfum lebih cepat. Proses crimping yang serampangan akan mengakibatkan kebocoran dengan ciri leher botol yang selalu basah, terutama botol atomizer. Hal itu tentu saja menjadikan oksigen akan bebas keluar masuk sehingga aroma akan menguap lebih cepat.

Kecerobohan dalam menutup parfum setelah digunakan juga bisa menjadi penyebab percepatan rusaknya aroma parfum. Parfum yang dikemas ke dalam botol vial sebagai sampel parfum haruslah segera dihabiskan. Karena dalam proses pembuatannya sudah terjadi kontak dengan oksigen yang tentu saja akan ada di dalam botol selamanya.

Kulit manusia

Yang terakhir ini jarang sekali diketahui oleh semua orang. Bahwa ternyata kulit manusia juga dapat mempengaruhi kualitas parfum. Kita tidak dapat melihat apa yang melapisi kulit kita ketika bersentuhan dengan parfum saat itu, karena partikelnya sangat kecil. Bisa jadi kita baru memegang lotion atau tersenggol zat lain. Bisa juga sehabis memegang benda yang secara kimiawi dapat memicu reaksi kosnsentrasi kimia yang terdapat dalam parfum.

Yang kita maksud disini adalah parfum dengan wadah yang terbuka. Jadi, jika kulit kita bersentuhan dengan cairan parfum secara langsung, maka saat itu juga proses kerusakan susunan kimianya dimulai.

 

Meskipun demikian, ada beberapa jenis parfum yang malah akan semakin matang (blooming) seiring bertambahnya waktu. Parfum dengan campuran resin, woods, earthy, dan musk biasanya cocok untuk perfume aging. Jika disimpan di tempat yang kedap cahaya, bersuhu ruangan ia malah akan semakin enak wanginya. Sebagian diantaranya ada yang mempertahankan aromanya yang khas.

Contoh seperti parfum tua Shalimar tahun 1920, Chanel klasik, signature scent-nya dapat bertahan hingga puluhan tahun, bahkan hingga sekarang. Ciri-ciri seperti wangi yang agak keras (pedas), mirip wangi lilin, atau seperti minyak goreng basi adalah indikator bahwa parfummu sudah melewati batas usia maksimal penyimpanannya.

parfum shalimar guerlain tahun 1920
parfum shalimar guerlain tahun 1920

Ciri seperti terpisahnya aroma ingredients juga merupakan pertanda bahwa parfum yang kamu simpan sudah masuk ke dalam masa kedaluwarsanya.

parfum tua chanel vintage
parfum tua chanel vintage

 

Hal-hal yang dapat memperpanjang usia parfum

Parfum dalam kenyataannya bisa berusia sangat panjang. Penemuan arkeologis pada makam Tuthankhamun pada tahun 1922 memperlihatkan minyak oles yang masih wangi. Beberpa perusahaan parfum juga terlihat men-cap masa kedaluwarsa parfumnya hingga 5 tahun. Namun, masa kedaluarsa selama itu berlaku hanya jika parfumnya belum pernah dibuka.

Untuk botol parfum yang telah terbuka, ini akan berbeda. Bergantung kepada jenis wewangian seperti yang sudah kita ulas diatas. Parfum, jika disimpan dengan benar bisa bertahan 6 hingga 18 bulan.

Simpan dalam botol berwarna gelap

Botol yang bening sangat mudah terpapar oleh cahaya. Seperti yang sudah diungkapkan mengenai cahaya matahari sebagai musuh bebuyutan parfum, maka pemilihan warna botol yang lebih gelap merupakan tindakan yang bijaksana. Semakin gelap warna botol, maka semakin baik untuk menyimpan parfum.

Jangan menyimpan parfum di kamar mandi

Kebiasaan sebagian orang dalam meletakkan parfum adalah di kamar mandi. Pilihan ini karena keadaan mungkin membuat parfum yang ada di dalam kamar mandi lebih mudah diakses. Tak banyak yang mengethui bahwa kelembapan dapat memecah partikel di dalam susunan kimiawi parfum.

Kita tentu mengetahui bahwa kegiatan di dalam kamar mandi seperti shower yang menyala dan bak mandi yang lagi terisi air menghasilkan uap. Ia kemudian mengisi ruang-ruang yang tertutup, contohnya botol parfum yang kita letakkan disitu. Maka sebaiknya simpanlah parfum dalam lemari kosmetik atau kamar.

Jangan mengocok atau membalik posisi botol

Mengocok atau membalik posisi botol akan meruska struktur kimia parfum yang sudah tersusun dengan baik di dalamnya. Dengan cara itu juga niscaya akan menghasilkan gelembung-gelembung udara yang mengandung oksigen. Oksigen dapat juga dapat mencampuradukkan bahan kimia dan menyebabkan oksidasi dan kerusakan lebih lanjut dari ikatan kimia halus tersebut yang menyebabkan aroma yang berubah atau melemah.

Kencangkan tutup botol dan simpanlah bersama wadah aslinya

Setiapkali habis menggunakan parfum, usahakan untuk selalu menyimpan botol parfum ke dalam wadah aslinya. Jika berbentuk box, maka kencangkan tutup dan kembalikan lagi ke dalam boxnya. Hal ini untuk memperkuat upaya menghindari paparan cahaya langsung terhadap botol parfum, terutama botol-botol yang terbuat dari kaca bening.

Masa layak guna parfum

Parfum expired adalah parfum yang telah memasuki masa dimana ikatan kimiawi yang telah tersusun dengan baik pada saat peracikan mulai terlepas satu-persatu. Ini tidak sama dengan expired yang terjadi pada makanan. Parfum adalah produk pemakaian luar, artinya tidak dikonsumi (masuk ke dalam pencernaan secara langsung), jadi tingkat bahayanya tentu berbeda dengan makanan, meskipun juga memiliki resiko.

Kebanyakan orang hanya mengenal masa kedaluarsa (Expired Date). Sebenarnya dalam standar Eropa masa kelayakan sebuah produk kosmetik dibagi menjadi dua istilah yaitu Expiry Date dan Period After Opening.

Expiry Date (ED)

Mengutip dari Obelis, yang mengacu pada Undang-undang kosmetik di Eropa, penggunaan label ED hanya untuk produk-produk yang kelayakan penggunaannya dibawah 30 bulan. Jadi produk-produk wewangian yang hanya mampu menjamin mutunya dibawah 3 tahun setelah menggunakan kode kelayakan Expiry Date. Contohnya seperti Cologne, Aftershave, dan ain-lain.

Dalam regulasi yang dimaksud menggunakan simbol: 

Period After Opening (PAO)

Masih dari sumber yang sama, penggunaan label PAO (Period After Opening) diterapkan pada produk yang memiliki daya tahan lebih dari 3 bulan. Wewangian yang masuk kategori ini diantaranya adalah Eau De Parfum, Parfum, dan lain sebagainya.

Simbol yang digunakan adalah seperti ini:    Karakter yang tertera merupakan keterangan lamanya daya tahan produk. ‘M’ adalah singkatan dari month (bulan). 6M artinya produk memiliki daya tahan 6 bulan setelah dibuka, dan seterusnya. Tapi peraturan tersebut tidak memperbolehkan penggunaan kedua label secara bersamaan pada sebuah produk.

Merk parfum ternama seperti Prada, menggunakan kode batch PAO (Period After Opening). Jadi, masa layak pakai dihitung sejak botol pertamakali dibuka, dengan kata lain, masa PAO berlaku seketika ketika parfum pertamakali anda gunakan.

Jika kamu mengalami kesulitan dalam memahami kode batch yang terdapat dalam sebuah produk untuk mengetahui masa kedaluarsa parfum, sebuah situs lokal CheckFresh bisa membantu kamu untuk itu. Caranya, siapkan produk yang ingin kamu check, cari kode batch nya. Pilih merk produk yang dimaksud pada website tersebut, lalu isikan kolom kode batch yang sudah kamu temukan.

 

Reaksi kulit ketika menggunakan parfum expired

Mengutip dari majouri.com menggunakan parfum expired menimbulkan potensi terjadinya iritasi pada kulit, selain itu tentu saja bau menyengat yang tidak enak tercium dari tubuh anda. Pada kasus tertentu bahkan dapat menimbulkan reaksi alergic.

Jadi, apakah parfum expired boleh digunakan? Sebaiknya hindari menggunakan parfum expired karena tingkat resistensi kulit tiap orang itu berbeda-beda. Ketika kamu menyaksikan si-A menggunakan parfum expired dia terlihat baik-baik saja, belum tentu hal itu terjadi pada kulitmu juga.

Lagian, parfum expired itu parameternya tidak satu, ada yang langsung tercium bau yang tidak enak, tapi ada juga yang mulai dari warnanya dulu. Ada yang malah tak tampak keduanya, tapi begitu kita pakai, kulit serasa seperti terbakar atau gatal-gatal. Jadi, menghindari menggunakan parfum expired haruslah menjadi pertimbangan yang serius.