Majalahparfum – Melanjutkan dari bagian pertama tentang parfum asli dan parfum palsu, pada bagian kedua ini kita akan membahas tips membeli parfum asli dan aman. Untuk itu perhatikanlah beberapa hal-hal penting berikut ini tentang tips membeli parfum asli dan aman.
Pastikan bahwa parfum yang ingin anda beli:
- Didapat dari retailer atau distributor resmi yang ditunjuk merek bersangkutan atau lanngsung dari konter atau website resmi brand tersebut.
- Dijual dalam dus dan bersegel.
- Dus dalam kondisi mulus, tidak lecet, tergores atau cacat.
- Plastik penutup dus dalam keadan rapi dan tidak kusut.
- Botol tidak dalam keadaan lecet, tergores atau cacat.
- Tutup botol dan spraynya tidak longgar.
- Tidak ada endapan atau kotoran dalam parfum.
- Warna tidak terlalu pucat atau tidak terlalu gelap.
- Parfum asli memiliki tiga lapisan aroma. Parfum palsu hanya memiliki satu dimensi aroma.
- Memiliki nomor registrasi BPOM yang dicantumkan pada dus. Produk yanng terdaftar pada BPOM berarti aman untuk digunakan dan tidak mengandung zat berbahaya.
- Nomor batch yang tercantum pada dus dan bagian bawah botol sama.
- Informasi tertulis pada kemasan tentang:
- Nama parfum
- Kegunaann
- Cara penggunaan
- Komposisi/bahan
- Perusahaan parfum dan negaranya
- Ukuran, isi, berat bersih
- Tanggal kedaluwarsa
- Peringatan, perhatian, dan keterangan lain
- Nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi
- Nomor batch
Bahaya parfum palsu
FBI dalam informasi tentang kejahatan pembuat parfum palsu menyebutkan bahwa parfum palsu diketahui mengandung DEHP yang bisa memicu kanker (karsinogen). Parfum dan cologne palsu kadang mengandung urin yang dapat menyebabkan masalah serius pada kulit.
“Counterfeit fragrannces have been found to contain something called DEHP, classified by the Environmental Protection Agency as a probable human carcinogen. These phony perfumes and colognes, which sometimes contain urine as well, have been known to cause serious skin rashes.”
Parfum refill maupun KW banyak mengandung bahaya karena diproduksi tanpa standar dan bahan yang jelas. Di antaranya penggunaan metanol.
Pernyataan BPOM
BPOM melalui websitenya telah mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap parfum palsu yang marak beredar.
“..Saat ini di pasaran banyak beredar parfum palsu yang memiliki aroma yang tidak jauh berbeda dengan parfum asli dan dengan hargaa yang lebih murah. Kemasannya juga dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan yang asli. Penggunaan parfum palsu dalam jangka waktu lama bisa memicu iritasi, alergi, peradangan kulit hingga infeksi terutama bagi yang orang yang memiliki sensitifitas tubuh tinggi. Parfum yang palsu belum dapat diketahui dengan pasti zat apa saja yang terkandung di dalamnnya sehingga tidak terjamin keamanannya. Jadi berhati-hatilah dalam membeli parfum demi kesehatan anda..”
BPOM menyatakan salah satu bahaya parfum refill yang beredar di masyarakat karena banyak menggunakan metanol, bukan etanol, yang jika terkena mata bisa mengakibatkan kebutaan.
“…Metanol adalah bahan kimia berbahaya contoohnya seperti pada minuman keraas oplosan yang dapat memasstikan. Kalau dalam kadar kecil itu dapat membutakan mata,”jeelasnya….”
Parahnya lagi, jika metanol terhirup dan masuk ke dalam tubuh, ia diubah menjadi formaldehid/formalin. Zat ini sangat berbahaya bagi tubuh dan dappat memicu kanker.
“..Formalin yang terdapat dalam tubuh ini sebagian akan tersimpan di dalam hati sehingga dapat memicu terjadinya kanker hati di kemudian hari. Gejala yang ditimbulkan dalam jangka waktu singkat antara lain pusing, sakit kepala, mual, sakit perut dan gangguan penglihatan…”